Oleh :
Mas Sentot
Ternyata
benar adanya kalau derasnya laju waktu memang tidak dapat kita lawan. Akan
terus berjalan di saat kita belajar, diskusi, menulis, bercanda, nongkrong,
bahkan di saat kita terlelap akan indahnya bunga malam. Memang benar bahwa saat
kita menghentikan aktivitas dengan beristirahat (tidur) waktu tetap akan terus
berjalan. Tidak ada kata istirahat dalam perjalanan sang waktu. Hal itu pula
yang sedang kita rasakan bersama yaitu pengurus HMI komisariat perkapalan SN.
Tidak
terasa waktu selama satu tahun kepengurusan terasa sangat cepat. Masih serasa
hari kemarin kepengurusan HMI komisariat perkapalan yang dinahkodai oleh
saudara Matahari Muhammad (ayik, tekpal 2008) sudah hampir sampai di pelabuhan
waktu untuk bersandar. Susah, senang, duka, tawa, dan bahagia sudah sering kita
lalui bersama. Ikatan batin yang terbangun karena intensitas berinteraksi di
komisariat seakan sudah tertanam di benak para pengurus dan anggota.
Saya
rasa tidak terlalu berlebihan ketika pengurus memandang dengan optimis
kepengurusan kedepan. Karena hasil kederisasi kepengurusan tahun jika disorot
dari sudut pandang kuantitas anggota yang aktif bisa dibilang sudah cukup
berhasil. Dengan tertanamnya pondasi ikatan emosional yang ada di sanubari
masing-masing kader maka akan akan menyulut timbulnya rasa solidaritas yang
tinggi dari masing-masing kader. Setelah solidaritas sudah terbangun artinya
kita tidak akan kesulitan untuk berjalan bersama untuk satu tahun kedepan.
Berlayar atau Tenggelam
Ketika
kapal berada dalam keadaan kehabisan bahan bakar, kita akan dihadapkan dengan
dua pilihan yaitu kibarkan layar atau tenggelam. Mengapa kita harus mengibarkan
layar? Jika kita hanya menunggu kapal
lain mengirimkan bantuan bahan bakar, maka kita akan menempuh waktu yang lama
untuk sampai ke tujuan. Apalagi ketika nanti akan datang badai yang menghampiri
kita yang tak berdaya di tengah laut, tidak menutup kemungkinan bila kapal kita
akan tenggelam. Jadi kita harus tetap memberanikan diri untuk mengibarkan Layar
walaupun itu terasa sulit. Namun sesulit apapun sesuatu pekerjaan akan terasa
ringan jika dikerjakan secara bersama-sama. Karena beban yang kita pikul
terdistribusi Merata.
Berbicara mengenai terdistribusi
merata, saat ini kader komisariat perkapalan sudah mulai terdistribusi merata.
Maksudnya adalah dari lingkup komisariat perkapalan yaitu 3 jurusan di FTK ITS(T.Perkapalan,
T.Sistem Perkapalan, T.Kelautan), 1 DOP (PPNS) dan 1 universitas (UHT)
masing-masing sudah mempunyai regenerasi. Jadi kita hanya memerlukan rencana
yang strategis untuk bersama-sama mengangkat layar agar kita mampu berlayar ke
tempat tujuan kita.
Menunjukkan Sunrise
Seorang
sosok pemimpin yang sudah bisa dibilang berhasil membawa HMI Komisariat
Perkapalan ke depan pintu gerbang kejayaan (Sedikit nyontek pembukaan UUD ’45).
Matahari Muhammad mahasiswa Teknik Perkapalan ITS angkatan 2008, saya bilang
berhasil membawa amanah yang telah diberikan kepadanya di Rapat Anggota
Komisariat yang lalu. Parametrer saya mengatakan berhasil adalah beliau mampu
menciptakan pondasi kekeluargaan bari para pengurusnya dan anggotanya. Walaupun
masih adanya anggota bahkan pengurus yang bisa dibilang kurang aktif sehingga
program-program yang telah dirumuskan belum dapat terlaksanakan semuanya.
Karena kita harus bisa menyadari bersama kalau pengurus disini bukanlah dewa
yang bisa melakukan apa saja, melainkan adalah seorang manusia biasa.
Kader
komisariat perkapalan yang pada umumnya mempunyai semangat yang tinggi dapat
digambarkan dengan matahari. Semangat-semangat baru yang akan mewarnai
komisariat perkapalan saya ibaratkan sebagai terbit (walau sedikit memaksa).
Tinggal bagaimana kita memperlakukan semangat-semangat ini agar nantinya kita
bisa melihat bersama matahari yang akan berangsur naik keatas.
0 comments
Posts a comment