Monday, April 1, 2013

Manifestasi Khalifah Fil-Ardh Dalam Menjawab Semboyan Bangsa

Bhineka Tunggal Ika adalah semboyan bangsa Indonesia yang mencerminkan jati diri dan keadaan bangsa Indonesia. Bhineka Tunggal Ika merupakan perwujudan masyarakat Indonesia yang heterogen. Bhineka Tunggal Ika merupakan bukti keotentikan wajah Negara ini. Indonesia merupakan Negara yang tebentuk di atas pondasi keberagaman. Perbedaan suku, budaya, dan bahasa merupakan bukti nyata keberagaman  yang mewarnai bangsa ini. Keberagaman tersebut mengerucut menjadi satu titik penjiwaan , penjiwaan terhadap Persatuan Indonesia, Negara Kesatuan Republik Indonesia. Melalui keberagaman, bangsa ini mampu mempertahankan persatuan yang telah dirintis sejak zaman nenek moyang. Melalui keberagaman, manusia-manusia Indonesia memiliki kewajiban dan hak menentukan arah tujuan bangsa Indonesia, yang telah  merdeka pada enam puluh tujuh tahun yang lalu.
Keberagaman yang telah mewarnai wajah Indonesia mendapat banyak tantangan di era global. Isu SARA hingga terorisme merupakan beberapa bukti nyata tantangan-tantangan bangsa Indonesia yang harus dihadapi saat ini yang banyak kita saksikan melalui berbagai berita media, baik berita media massa, cetak, maupun elektronik.
Etika merupakan suatu hal yang harus ada dan dijunjung tinggi ketika tiap manusia memasuki bingkai masyarakat. Tiada kehidupan manusia tanpa bermasyarakat, merupakan pepatah kata yang patut diteliti maksud dan maknanya. Manusia sebagai makhluk sosial memiliki kecenderungan tolong-menolong dalam hidup, merupakan sifat fitri manusia yang melahirkan etika dalam kehidupan . Adanya masyarakat telah mendorong manusia beretika untuk merumuskan cita-cita dan tujuan hidup bersama yang tidak lain merupakan kumpulan-kumpulan cita-cita dan tujuan hidup tiap individu sebagai makhluk sosial demi mewujudkan masyarakat yang adil, damai, makmur, dan sejahtera.    
Berbagai permasalahan keberagaman masyarakat Indonesia membutuhkan  etika kepemimpinan. Etika kepemimpinan menjadi harga mati tiap manusia Indonesia untuk menjaga dan mewarisi keberagaman tersebut kepada dunia. Karena melalui etika kepemimpinan, Rasulullah SAW dipilih dan dipercaya menjadi pemimpin Madinah yang saat itu banyak dihuni oleh bangsa-bangsa Yahudi,  Nasrani, dan Agama-agama lain yang sangat berbeda dengan pribadi Rasulullah SAW yang merupakan nabi besar dalam Islam. Hal ini merupakan sebuah tantangan tersendiri bagi bangsa Indonesia untuk menerapkan etika kepemimpinan guna mengatasi permasalahan-permasalahan keberagaman masyarakat Indonesia yang dapat membawa bahaya bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

0 comments

Posts a comment

 
© 2013 HMI Komisariat Perkapalan Sepuluh Nopember | Gebang Lor 14 Surabaya
Designed by HMI Komisariat Perkapalan
Back to top