Bhineka Tunggal Ika
adalah semboyan bangsa Indonesia yang mencerminkan jati diri dan keadaan bangsa
Indonesia. Bhineka Tunggal Ika merupakan perwujudan masyarakat Indonesia yang
heterogen. Bhineka Tunggal Ika merupakan bukti keotentikan wajah Negara ini. Indonesia
merupakan Negara yang tebentuk di atas pondasi keberagaman. Perbedaan suku,
budaya, dan bahasa merupakan bukti nyata keberagaman yang mewarnai bangsa ini. Keberagaman tersebut
mengerucut menjadi satu titik penjiwaan , penjiwaan terhadap Persatuan
Indonesia, Negara Kesatuan Republik Indonesia. Melalui keberagaman, bangsa ini mampu
mempertahankan persatuan yang telah dirintis sejak zaman nenek moyang. Melalui
keberagaman, manusia-manusia Indonesia memiliki kewajiban dan hak menentukan
arah tujuan bangsa Indonesia, yang telah merdeka pada enam puluh tujuh tahun yang lalu.
Keberagaman
yang telah mewarnai wajah Indonesia mendapat banyak tantangan di era global.
Isu SARA hingga terorisme merupakan beberapa bukti nyata tantangan-tantangan bangsa
Indonesia yang harus dihadapi saat ini yang banyak kita saksikan melalui berbagai
berita media, baik berita media massa, cetak, maupun elektronik.
Etika
merupakan suatu hal yang harus ada dan dijunjung tinggi ketika tiap manusia
memasuki bingkai masyarakat. Tiada kehidupan manusia tanpa bermasyarakat,
merupakan pepatah kata yang patut diteliti maksud dan maknanya. Manusia sebagai
makhluk sosial memiliki kecenderungan tolong-menolong dalam hidup, merupakan
sifat fitri manusia yang melahirkan etika dalam kehidupan . Adanya masyarakat
telah mendorong manusia beretika untuk merumuskan cita-cita dan tujuan hidup
bersama yang tidak lain merupakan kumpulan-kumpulan cita-cita dan tujuan hidup
tiap individu sebagai makhluk sosial demi mewujudkan masyarakat yang adil,
damai, makmur, dan sejahtera.
Berbagai permasalahan
keberagaman masyarakat Indonesia membutuhkan
etika kepemimpinan. Etika kepemimpinan menjadi harga mati tiap manusia
Indonesia untuk menjaga dan mewarisi keberagaman tersebut kepada dunia. Karena
melalui etika kepemimpinan, Rasulullah SAW dipilih dan dipercaya menjadi
pemimpin Madinah yang saat itu banyak dihuni oleh bangsa-bangsa Yahudi, Nasrani, dan Agama-agama lain yang sangat
berbeda dengan pribadi Rasulullah SAW yang merupakan nabi besar dalam Islam.
Hal ini merupakan sebuah tantangan tersendiri bagi bangsa Indonesia untuk
menerapkan etika kepemimpinan guna mengatasi permasalahan-permasalahan
keberagaman masyarakat Indonesia yang dapat membawa bahaya bagi Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
0 comments
Posts a comment