Oleh bang Sentot
Mahasiswa merupakan suatu kaum yang selalu menganggap dirinya miskin. Walaupun terkadang juga senang tampil elegan dan menjadi seorang yang tampil kaya sehari. Namun terkadang untuk melakukan hal tersebut mereka yang kebanyakan masih mengandalkan kiriman orang tua ataupun tunjangan beasiswanya memberanikan diri memotong uang bulanan mereka di awal bulan biar bisa tampil sok kaya. Namun apa yang terjadi saat tanggal tua? Deposit mereka terkuras bahkan minus. Hal inilah yang menjadikan kemiskinan di kalangan mahasiswa di saat tanggal tua.
Menghitung hari detik demi detik (Minjem judul lagunya Irwansyah). Terasa lama sekali jika kita sudah kehabisan uang. Tapi itu kan sudah jadi konsekuensi akan keputusan yang sudah berani ia ambil. Tapi memang hidup ini benar-benar pilihan. Sampai memilih tindakan yang akan membuat sengsara pun dijalani.
Hal ini pula yang banyak terjadi di HMI Sepuluh Nopember, Khususnya para kader komisariat perkapalan yang sering terlanda virus ini.Untungnya ada solusi untuk masalah ini. Temen-temen kader HMI SN bisa mensiasatinya dengan memcari warung yang murah.
Warkop P.Sofyan
Warung ini terletak tidak jauh dari sekretariat HMI Sepuluh nopember yang baru yaitu Gebang Lor No 14. Lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar dibawah ini.
Untuk satu porsi Nasi + ayam + Es Teh bisa dinikmati dengan harga Rp 5000,- saja. Ini dapat membantu sekali untuk temen-temen yang lagi dilanda virus miskin yang sering terjadi di kalangan mahasiswa. Sebenarnya kalau dilihat dari tulisan yang terpampang di depan, seharusnya disitu hanyalah jualan kopi seperti warkop-warkop biasanya. Namun Itulah bedanya dengan warkop-warkop lainnya.
Semoga Bermanfaat
0 comments
Posts a comment